SEMA PTKIN Gelar aksi didepan Istana Negara minta Jokowi dimakzulkan
JAKARTA - Ratusan mahasiswa menggelar aksi demo bertajuk "Panggilan Moral Anak Bangsa, Menyelamatkan Indonesia dari kepunahan" di perempatan Harmoni, Jakarta Pusat pada Rabu, 7 Februari, sore. Mereka membawa bendera dan satu unit mobil komando dan menggelar aksi di belakang Istana Presiden RI pada pukul 17.54 WIB.
Koordinator Pusat SEMA PTKIN, Musthafa mengatakan, massa aksi mahasiswa gabungan yang turun ke jalan dari Forum Lembaga Legislatif Mahasiswa Indonesia (FL2MI), Senat Mahasiswa Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (SEMA PTKIN), dan Asosiasi Mahasiswa Hukum Tata Negara Seluruh Indonesia (AM HTN-SI).
"Kami menganugerahkan Presiden Jokowi (Joko Widodo) sebagai Bapak Pembangunan Politik Dinasti karena telah berhasil membangun praktik politik nepotisme dengan memanfaatkan struktur dan perangkat kenegaraan yang ada," kata Musthafa dalam keterangannya yang diterima, Rabu, 7 Februari, sore.
Penganugerahan tersebut, sambung Musthafa, bisa dapat dicabut jika Jokowi fokus sebagai Presiden RI di akhir masa jabatannya.
"Kami juga mendesak agar penyelenggara Pemilu 2024, KPU, Bawaslu, dan DKPP serta Mahkamah Konstitusi untuk bersikap integritas, independen, dan profesional berdasarkan azas langsung, bersih, jujur, dan adil demi terciptanya stabilitas negara yang damai, aman, kondusif, dan berkeadilan," ujarnya.
Musthafa mengatakan, mahasiswa juga menuntut berbagai macam bentuk kecurangan baik secara terstruktur, sistematis, dan masif.
"Penganugerahan ini diberikan sebagai wujud tanggung jawab moral anak bangsa," katanya.
Massa aksi dikawal ketat oleh anggota Polri berseragam lengkap dan tiga lapis pagar beton, kawat berduri dan MCB setinggi 2 meter. Aksi ini masih berlangsung kondusif. Para mahasiswa pun terus menyuarakan tuntutan mereka di bawah pengamanan anggota Polri.